Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) Menguntungkan Siapa?

Oleh Griya Pustaka Ilmu

Rabu, 09 Januari 2013

Bagikan :

Tweet

Anggaran yang tidak diserap oleh APBD suatu daerah memang sering menjadi tanda tanya, terlebih lagi sisa anggaran terhitung tinggi dan berlangsung beberapa tahun. Di Kabupaten Kediri sisa anggaran untuk tahun 2012 mencapai 111,3 Milliar, tahun 2009 mencapai 172,6 Milliar, dan tahun 2010 mencapai 202,06 Milliar. Sangat baik untuk sebuah daerah melakukan penghematan tetapi pengematan tersebut harus dapat dipertanggung jawabkan. Pertanyaan yang sering muncul "Apakah sisa anggaran tersebut telah dikelola dan diprogram dengan baik?". Dengan sisa anggaran yang semakin besar, semakin besar juga peluang terjadinya praktek Korupsi. Tentunya akan sangat merugikan apabila terjadi korupsi. "Dengan sisa anggaran yang sangat besar apakah keadaan rakyat sudah terjamin?". Seharusnya dana yang mengalir dari pemerintah daerah juga harus dirasakan oleh rakyat, untuk kesejahteraan dan kemajuan daerah. "Kebijakan apa saja yang dihasilkan oleh pemerintah daerah?". Semakin kecil anggaran yang dipakai oleh pemerintah dalam sektor tertentu memang sangat baik tetapi juga harus terus meningkatkan sektor tersebut. Jangan hanya karena menghemat anggaran produktivitas daerah menjadi menurun.
Seharusnya produktivitas suatu daerah seimbang dengan pengeluaran anggaran dan sisa anggaran. Peningatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat yang memakan anggaran sedikit lebih besar sangat bagus daripada harus menghemat tetapi tidak mengalami peningkatan. Sektor pemerintah yang memakai anggaran relatif kecil harus ditekan untuk melakukan peningkatan dalam anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sudah seharusnya dengan anggaran yang besar rakyat sudah menikmati peningkatan fasilitas dalam semua aspek kehidupan.

Tag : Artikel