"Berkumpul" memang sangat menyenangkan. Apalagi dilakukan dengan orang yang di "sayang".
Berkumpul yang ini beda dengan "berkumpul" yang lainnya, yang di maksud "berkumpul" disini adalah silaturahmi.
Dengan datangnya Idul Fitri, kembali lagi muncul sebuah tradisi yang baik dan hanya ada di Indoensia yaitu "Silaturahmi dan Halal Bihalal" untuk saling maaf dan memaafkan.
Silaturahmi diadakan setiap tahun di sekitaran rumah dan yang menjadi penggerak dari acara itu ya Pak "Retweet" alias Pak RT. Tradisi kumpul-kumpul digunakan untuk saling meminta maaf, yang namanya tetangga pasti sering terjadi "konflik" tetapi tetangga pula lah yang datang saat kita kesulitan dari pada keluarga kita yang rumahnya jauh. Jadi berbaik-baiklah dengan tetangga.
Kebetulan Idul Fitri kemarin berdekatan dengan hari ulang tahun Indonesia ke-68. Inti dari tradisi tahun ini agak beda, diselingi dengan bersyukur atas diberikan kemerdekaan Indonesia yang ke-68.
Menyenangkan bertemu bersama teman, saudara, dan semua orang yang berdekatan dengan rumah. Soalnya, jarang sekali bertemu dan ngobrol bareng karena kesibukan rutinitas setiap hari.
Setiap tahun tidak hanya orang Muslim saja yang ikut dalam Silaturahmi meskipun untuk memperingati tradisi orang muslim. Ini menjadi nilai lebih tersendiri menurut saya, meskipun keyakinan berbeda tetapi kita bisa duduk bersama, menyentap makanan yang serupa, mendengarkan wejangan-wejangan yang sama, tidak ada salah satu yang ditertawakan, kita tertawa bersama.
Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 22.00 acarapun di akhiri dan semuanya kembali kerumah. Semoga tradisi yang baik ini tetap ada dimana pun dan kapan pun.
Berkumpul yang ini beda dengan "berkumpul" yang lainnya, yang di maksud "berkumpul" disini adalah silaturahmi.
Dengan datangnya Idul Fitri, kembali lagi muncul sebuah tradisi yang baik dan hanya ada di Indoensia yaitu "Silaturahmi dan Halal Bihalal" untuk saling maaf dan memaafkan.
Silaturahmi diadakan setiap tahun di sekitaran rumah dan yang menjadi penggerak dari acara itu ya Pak "Retweet" alias Pak RT. Tradisi kumpul-kumpul digunakan untuk saling meminta maaf, yang namanya tetangga pasti sering terjadi "konflik" tetapi tetangga pula lah yang datang saat kita kesulitan dari pada keluarga kita yang rumahnya jauh. Jadi berbaik-baiklah dengan tetangga.
Kebetulan Idul Fitri kemarin berdekatan dengan hari ulang tahun Indonesia ke-68. Inti dari tradisi tahun ini agak beda, diselingi dengan bersyukur atas diberikan kemerdekaan Indonesia yang ke-68.
Menyenangkan bertemu bersama teman, saudara, dan semua orang yang berdekatan dengan rumah. Soalnya, jarang sekali bertemu dan ngobrol bareng karena kesibukan rutinitas setiap hari.
Setiap tahun tidak hanya orang Muslim saja yang ikut dalam Silaturahmi meskipun untuk memperingati tradisi orang muslim. Ini menjadi nilai lebih tersendiri menurut saya, meskipun keyakinan berbeda tetapi kita bisa duduk bersama, menyentap makanan yang serupa, mendengarkan wejangan-wejangan yang sama, tidak ada salah satu yang ditertawakan, kita tertawa bersama.
Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 22.00 acarapun di akhiri dan semuanya kembali kerumah. Semoga tradisi yang baik ini tetap ada dimana pun dan kapan pun.
Tag :
Artikel
0 Komentar untuk ""Berkumpul" Meningkatkan Kebersamaan"